Rabu, 22 Mei 2013

PEWARNAAN GRAM


ABSTRAK
 Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumonia dengan menggunakan bahan cristal violet, lugol iodin, alkohol 96% dan safranin dengan cara ini kita bisa membedakan antara gram positif dan gram negative. Adapun tujuan dari praktikum Pewarnaan Gram adalah mengetahui tata cara pewarnaan gram pada bakteri dan juga mengetahui bentuk, penataan dan jenis gram pada bakteri sampel dan data yang dihasilkan pewarnaan gram positif atau pewarnaan akhir berwarna ungu pada bakteri insang diamati pada mikroskop terdapat bakteri berbentuk basil dan coccus.
Kata kunci : cristal violet, lugol iodin, alkohol 96% dan safranin

PENDAHULUAN
Latar belakang
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae. Bakteri Gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan mempertahankan zat warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal (counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka.
a.  Bakteri Gram Negatif
Bakteri gram negative adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan alcohol, sementara bakteri gram negative tidak.
b.  Bakteri Gram Positif
Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram negative akan berwarna merah muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri (Aditya,2010)
Bakteri gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel. Lapisan terluar yaitu lipoposakarida (lipid) kemungkinan tercuci oleh alkohol, sehingga pada saat diwarnai dengan safranin akan berwarna merah. Bakteri gram positif memiliki selapis dinding sel berupa peptidoglikan yang tebal. Setelah pewarnaan dengan kristal violet, pori-pori dinding sel menyempit akibat dekolorisasi oleh alkohol sehingga dinding sel tetap menahan warna biru (Fitria, 2009).
Sel bakteri gram positif mungkin akan tampak merah jika waktu dekolorisasi terlalu lama. Sedangkan bakteri gram negatif akan tampak ungu bila waktu dekolorisasi terlalu pendek (Fitria, 2009). Pewarnaan tahan asam yang umum digunakan adalah pewarnaan Zieh – Neelson dengan pewarna utama karbol fuksin dengan pemanasan dan pewarna tandingan metilen blue Loeffler. Perlakuan panas tersebut diganti dengan penggunaan pembasah yaitu suatu deterjen untuk mengurangi tegangan permukaan lemak, untuk menjamin penetrasi. Pewarna yang mengandung pembasah ini disebut pewarna Kinyoun (Purwoko, 2010).
Sekali sitoplasma terwarnai, maka sel-sel organisme seperti mikobakteri menahan zat warna tersebut dengan erat, artinya tidak terpucatkan sekalipun oleh zat yang bersifat keras seperti asam alkohol (yaitu 3% HCL dalam etanol 95%). Alkohol asam ini merupakan pemucat yang sangat intensif dan jangan dikelirukan dengan alkohol-aseton yang banyak digunakan dalam prosedur pewarnaan Gram. Kondisi pewarnaan ini, organisme yang dapat menahan zat warna itu dikatakan tahan asam dan tampak merah. Bakteri biasa yang dindingnya tidak bersifat terlampau lipoidal, pewarna karbol fuksin yang mewarnai sel dapat dengan mudah dipucatkan oleh alkohol-asam dan karenanya dikatakan tak tahan asam. Tercucinya karbol fuksin dapat diperagakan oleh terserapnya pewarna tandingan biru metilen oleh sel, sehingga bakteri tersebut tampak biru (Hadioetomo, 1993).
Pewarnaan Ziehl Neelsen. Larutan carbol fuchsin 0,3% dituang pada seluruh permukaan sediaan, kemudian dipanaskan diatas nyala api sampai keluar asap tetapi tidak sampai mendidih atau kering selama 5 menit. Sediaan kemudian dibiarkan dingin selama 5-7 menit lalu kelebihan zat warna dibuang dan dicuci dengan air yang mengalir perlahan. Setelah itu larutan asam alkohol 3% (hydrochloric acid-ethanol) dituang pada sediaan dan dibiarkan 2-4 menit kemudian dicuci dengan air mengalir selama 1-3 menit, kelebihan larutan dibuang. Larutan methylene blue 0,1% dituang sampai menutup seluruh permukaan, dibiarkan 1 menit lalu larutan dibuang dan dicuci dengan air mengalir (Karuniawati, 2005).
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Pewarnaan Gram adalah mengetahui tata cara pewarnaan gram pada bakteri dan juga mengetahui bentuk, penataan dan jenis gram pada bakteri sampel.

METODOLOGI
Waktu dan tempat
Praktikum Pewarnaan Gram ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 3 Mei 2013 pukul 15:30 WIB di laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Unipersitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum Pewarnaan Gram yaitu kaca objek, kawat ose, botol semprot, mikroskop dan tisue. Sedangkan bahan yang digunakan adalah cristal violet, lugol iodin, alkohol 96% dan safranin.
Prosedur kerja
Prosedur kerja pada praktikum Pewarnaan Gram adalah pertama siapkan alat dan bahan kemudian langkah selanjutnya ambil bakteri yang sudah dikultur lalu ambil sedikit dengan jarum ose kemudian letakan pada kaca preparate lalu teteskan 2-3 tetes cristal violet dan diamkan selama 30 detik lalu bilaskan dengan air. Langkah selanjutnya keringkan dengan tisu kemudian teteskan 2-3 tetes lugol iodine setelah itu diamkan selama satu menit lalu bilas dengan air dan keringkan. Langkah selanjutnya teteskan 2-3 tetes alkohol 96 % kemudian diamkan selama 30 detik lalu bilas dengan air dan keringkan. Langkah selanjutnya teteskan 2-3 tetes safranin kemudian keringkan selama satu menit lalu bilas dengan air dan keringkan. Langkah terakhir adalah dengan pengamatan pada mikroskop.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Kelompok       bentuk             penataan          gambar                        sampel

Kelompok I                 basil                 mono                                       usus
                                   
                                    Coccus                        mono              

Kelompok II               basil tidak                               
                                    Beraturan        mono                                       usus
                                    (negative)
 

Kelompok III              coccus             mono                                       daging

 

Kelompok IV              basil                 mono                                       daging
                                   

Kelompok V               basil                 mono              
                                                                                                            insang                                                  Coccus                        mono                                                  
                                                                                                                       
 

Kelompok VI              basil                 mono                                       insang
                                    Coccus            mono

Tabel 1 hasil pengamatan pewarnaan gram

Pembahasan
            Pada praktikum pewarnaan gram, diambil sampel dari bakteri yang terdapat pada biakan murni.  Pewarnaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah bakteri tersebut tergolong bakteri gram positif atau bakteri gram negative. Bakteri gram positif adalah bakteri yang dapat mempertahankan warna reagen utamanya yaitu kristal violet yang berwarna ungu. Sedangkan gram negative adalah bakteri yang akan kehilangan warna ungu dari kristal violet setelah dibilas dengan air.
Hasil pada pewarnaan gram bakteri pada kelompok lima  diperoleh bahwa mendapat pewarnaan gram positif atau pewarnaan akhir berwarna ungu pada bakteri insang diamati pada mikroskop terdapat bakteri berbentuk basil dan coccus.

KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum kali ini adalah bakteri gram positif ialah yang dapat mempertahankan warna kristal violet dan bentuk bakterinya berbentuk basil dan cocus. Pada penyataan bakteri semua kelompok adalah mono pada semua sampel yang diteliti.


DAFTAR PUSTAKA
Bailey and Scott’s. 2007. Diagnostic Microbiology 12th edition. Mosby Elsevier : Houston.

Entjang I.  2003. Mikrobiologi dan Parasitologi Untuk Akademi Keperawatan. Jakarta : PT. Citra Aditya Bakti

Iud W. 2008. Teknik dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi. Malang : UMM Press

Jawetz, Melnick, Adelberg. 2008. Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Pelezar,chan. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press: Jakarta


Diakses pada  8 Mei 2013 pada pukul 21.17 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar