Sabtu, 30 November 2013

UJI ORGANOLEPTIK IKAN ASIN MUJAIR

LOGOUNTIRTALaporan Praktikum ke : 2
Kamis 17 Oktober 2013





UJI ORGANOLEPTIK IKAN ASIN MUJAIR
Disusun Oleh:
ALAN SUPARTA
4443112081



JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 
2013


ABSTRAK
Organoleptik merupakan suatu metode yang digunakan untuk menguji kualitas suatu bahan atau produk menggunakan panca indra manusia. Untuk melaksanakan penilaian organoleptik diperlukan  panel yang bertindak sebagai instrumen atau alat. Alat dan bahan yang di gunakan yaitu kompor gas, kenceng, sodet, piring, dan mangkuk, sedangkan bahan yang di gunakan ikan asin mujair dan minyak sayur. Hasil Pada sampel dianalisa sesuai dengan rencana prosedur dan kriteria yang telah ditetapkan data diatas menunjukan bahwa pada kode 171 ini paling banyak di nikmati oleh panelis dan merupakan hasil dan kandungan yang terbaik dalam formulasi garam yang di pakai dalam pembuatan ikan asin tersebut.
Kata kunci : Organoleptik,Panca Indra Manusia

PENDAHULUAN

Organoleptik merupakan suatu metode yang digunakan untuk menguji kualitas suatu bahan atau produk menggunakan panca indra manusia. Jadi dalam hal ini aspek yang diuji dapat berupa warna, rasa, bau, dan tekstur. Organoleptik merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam menganalisis kualitas dan mutu produk.
Untuk melaksanakan penilaian organoleptik diperlukan  panel yang bertindak sebagai instrumen atau alat. Panel adalah orang atau kelompok yang bertugas menilai sifat atau mutu komoditi berdasarkan kesan subjektif. Orang yang menjadi anggota panel disebut panelis. Terdapat tujuh macam panel dalam penilaian organoleptik, yaitu panel perseorangan, panel terbatas, panel terlatih, panel agak terlatih, panel tak terlatih, panel konsumen, dan panel anak-anak.
Terdiri dari ruang persiapan (dapur), ruang pencicip, dan ruang tunggu atau ruang diskusi. Bagian dapur harus selalu bersih dan mempunyai sarana yang lengkap untuk uji organoleptik serta dilengkapi dengan ventilasi yang cukup. Ruang pencicip adalah ruangan yang terisolasi dan kedap suara, suhu ruang yang cukup sejuk (20-250C) dengan kelembaban 65-70% dan mempunyai sumber cahaya yang baik dan netral. Ruang isolasi dapat dibuat dengan penyekat permanen atau penyekat sementara. Fasilitas pengujian ini sebaiknya dilengkapi dengan washtafel. Sedangkan ruang tunggu harus cukup nyaman agar anggota panel cukup sabar untuk menanti gilirannya.
Kembung adalah nama sekelompok ikan yang tergolong ke dalam marga Rastrelliger, suku Scombridae. Meskipun bertubuh kecil, ikan ini masih sekerabat dengan tenggiri, tongkol, tuna, madidihang, dan makerel. Di Ambon, ikan ini dikenal dengan nama lema atau tatare, di Makassar disebut banyar atau banyara. Dari sini didapat sebutan kembung banjar dan di medan 'kembung kuring'. Kembung termasuk ikan pelagis kecil yang memiliki nilai ekonomis menengah, sehingga terhitung sebagai komoditas yang cukup penting bagi nelayan lokal. Kembung biasanya dijual segar atau diproses menjadi ikan pindang dan ikan asin yang lebih tahan lama. Ikan kembung yang masih kecil juga sering digunakan sebagai umpan hidup untuk memancing cakalang.


METODOLOGI

Praktikum mata kuliah Rekayasa Proses tentang Uji Organoleptik Ikan Asin Yang dilaksanakan pada hari Kamis 17 Oktober 2013, dilaboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPHP), Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Untuk  alat dan bahan yang di gunakan yaitu kompor gas, kenceng, sodet, piring, dan mangkuk, sedangkan bahan yang di gunakan ikan asin mujair dan minyak sayur.
Sedangkan Untuk Metode yang dilakukan pada praktikum Rekayasa Proses mengenai uji organoleptik ikan mujair asin adalah yang pertama siapkan kompor dan gas kemudian hidupkan lalu panaskan minyak di kenceng, sesudah panas ikan di goreng satu persatu, kemudian tiriskan, sesudah itu paraktikum di persilahkan keluar dan kemudian pasang kode pada ikan asin yang udah di goreng, kemudiah panelis satu persatu masuk dan memberi nilai sesuai dengan petujuk yang di berikan lalu kumpulkan data dan analisis data tersebut.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Data warna
Data aroma
Data tekstur
Data rasa

Pembahasan
            Pada sampel dianalisa sesuai dengan rencana prosedur dan kriteria yang telah ditetapkan data diatas menunjukan bahwa pada kode 171 ini paling banyak di nikmati oleh panelis dan merupakan hasil dan kandungan yang terbaik dalam formulasi garam yang di pakai dalam pembuatan ikan asin tersebut.

KESIMPULAN
Dari semua panelis menujukan bahwa uji organolepik yang di uji oleh semua panelis ini memunjukan kesukaan terbanyak pada kode 171 yang paling enak dan sesuai dengan takaran garam yang terkandung dalam ikan asin yang di buat pada praktikum teknologi pengolahan hasil perikanan (TPHP) pada minggu lalu.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2007f. http;//pikiran rakyat.com/cetak/0704/04/himah/lainnya 03.htm.  Anonim, 2008d. http://ikansegar.wordpress.com/.
Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet, and M. Wootton., 2007.  Food Science.  Penerjemah Hari Purnomo dan Adiono dalam Ilmu Pangan. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

LAMPIRAN
2013-10-15 10.37.16.jpg
2013-10-10 09.05.21.jpg
 


UJI ORGANOLEPTIK IKAN ASIN MUJAIR

LOGOUNTIRTALaporan Praktikum ke : 2
Kamis 17 Oktober 2013





UJI ORGANOLEPTIK IKAN ASIN MUJAIR
Disusun Oleh:
ALAN SUPARTA
4443112081



JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 
2013


ABSTRAK
Organoleptik merupakan suatu metode yang digunakan untuk menguji kualitas suatu bahan atau produk menggunakan panca indra manusia. Untuk melaksanakan penilaian organoleptik diperlukan  panel yang bertindak sebagai instrumen atau alat. Alat dan bahan yang di gunakan yaitu kompor gas, kenceng, sodet, piring, dan mangkuk, sedangkan bahan yang di gunakan ikan asin mujair dan minyak sayur. Hasil Pada sampel dianalisa sesuai dengan rencana prosedur dan kriteria yang telah ditetapkan data diatas menunjukan bahwa pada kode 171 ini paling banyak di nikmati oleh panelis dan merupakan hasil dan kandungan yang terbaik dalam formulasi garam yang di pakai dalam pembuatan ikan asin tersebut.
Kata kunci : Organoleptik,Panca Indra Manusia

PENDAHULUAN

Organoleptik merupakan suatu metode yang digunakan untuk menguji kualitas suatu bahan atau produk menggunakan panca indra manusia. Jadi dalam hal ini aspek yang diuji dapat berupa warna, rasa, bau, dan tekstur. Organoleptik merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam menganalisis kualitas dan mutu produk.
Untuk melaksanakan penilaian organoleptik diperlukan  panel yang bertindak sebagai instrumen atau alat. Panel adalah orang atau kelompok yang bertugas menilai sifat atau mutu komoditi berdasarkan kesan subjektif. Orang yang menjadi anggota panel disebut panelis. Terdapat tujuh macam panel dalam penilaian organoleptik, yaitu panel perseorangan, panel terbatas, panel terlatih, panel agak terlatih, panel tak terlatih, panel konsumen, dan panel anak-anak.
Terdiri dari ruang persiapan (dapur), ruang pencicip, dan ruang tunggu atau ruang diskusi. Bagian dapur harus selalu bersih dan mempunyai sarana yang lengkap untuk uji organoleptik serta dilengkapi dengan ventilasi yang cukup. Ruang pencicip adalah ruangan yang terisolasi dan kedap suara, suhu ruang yang cukup sejuk (20-250C) dengan kelembaban 65-70% dan mempunyai sumber cahaya yang baik dan netral. Ruang isolasi dapat dibuat dengan penyekat permanen atau penyekat sementara. Fasilitas pengujian ini sebaiknya dilengkapi dengan washtafel. Sedangkan ruang tunggu harus cukup nyaman agar anggota panel cukup sabar untuk menanti gilirannya.
Kembung adalah nama sekelompok ikan yang tergolong ke dalam marga Rastrelliger, suku Scombridae. Meskipun bertubuh kecil, ikan ini masih sekerabat dengan tenggiri, tongkol, tuna, madidihang, dan makerel. Di Ambon, ikan ini dikenal dengan nama lema atau tatare, di Makassar disebut banyar atau banyara. Dari sini didapat sebutan kembung banjar dan di medan 'kembung kuring'. Kembung termasuk ikan pelagis kecil yang memiliki nilai ekonomis menengah, sehingga terhitung sebagai komoditas yang cukup penting bagi nelayan lokal. Kembung biasanya dijual segar atau diproses menjadi ikan pindang dan ikan asin yang lebih tahan lama. Ikan kembung yang masih kecil juga sering digunakan sebagai umpan hidup untuk memancing cakalang.


METODOLOGI

Praktikum mata kuliah Rekayasa Proses tentang Uji Organoleptik Ikan Asin Yang dilaksanakan pada hari Kamis 17 Oktober 2013, dilaboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPHP), Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Untuk  alat dan bahan yang di gunakan yaitu kompor gas, kenceng, sodet, piring, dan mangkuk, sedangkan bahan yang di gunakan ikan asin mujair dan minyak sayur.
Sedangkan Untuk Metode yang dilakukan pada praktikum Rekayasa Proses mengenai uji organoleptik ikan mujair asin adalah yang pertama siapkan kompor dan gas kemudian hidupkan lalu panaskan minyak di kenceng, sesudah panas ikan di goreng satu persatu, kemudian tiriskan, sesudah itu paraktikum di persilahkan keluar dan kemudian pasang kode pada ikan asin yang udah di goreng, kemudiah panelis satu persatu masuk dan memberi nilai sesuai dengan petujuk yang di berikan lalu kumpulkan data dan analisis data tersebut.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Data warna
Data aroma
Data tekstur
Data rasa

Pembahasan
            Pada sampel dianalisa sesuai dengan rencana prosedur dan kriteria yang telah ditetapkan data diatas menunjukan bahwa pada kode 171 ini paling banyak di nikmati oleh panelis dan merupakan hasil dan kandungan yang terbaik dalam formulasi garam yang di pakai dalam pembuatan ikan asin tersebut.

KESIMPULAN
Dari semua panelis menujukan bahwa uji organolepik yang di uji oleh semua panelis ini memunjukan kesukaan terbanyak pada kode 171 yang paling enak dan sesuai dengan takaran garam yang terkandung dalam ikan asin yang di buat pada praktikum teknologi pengolahan hasil perikanan (TPHP) pada minggu lalu.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2007f. http;//pikiran rakyat.com/cetak/0704/04/himah/lainnya 03.htm.  Anonim, 2008d. http://ikansegar.wordpress.com/.
Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet, and M. Wootton., 2007.  Food Science.  Penerjemah Hari Purnomo dan Adiono dalam Ilmu Pangan. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

LAMPIRAN
2013-10-15 10.37.16.jpg
2013-10-10 09.05.21.jpg