Sabtu, 04 Mei 2013

PENGARUH PENURUNAN SUHU TERHADAP TINGKAH LAKU IKAN


PENGARUH PENURUNAN SUHU TERHADAP TINGKAH LAKU IKAN


PENDAHULUAN
Keberhasilan suatu organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi mencerminkan keseluruhan toleransinya terhadap seluruh kumpulan variabel lingkungan yang dihadapi organisme tersebut (Campbell. 2004; 288). Artinya bahwa setiap organisme harus mampu menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungannya. Adaptasi tersebut berupa respon morfologi, fisiologis dan tingkah laku. Pada lingkungan perairan, faktor fisik, kimiawi dan biologis berperan dalam pengaturan homeostatis yang diperlukan bagi pertumbuhan dan reproduksi biota perairan (Tunas. 2005;16).
     Suhu merupakan faktor penting dalam ekosistem perairan (Ewusie. 1990; 180). Kenaikan suhu air dapat akan menimbulkan kehidupan ikan dan hewan air lainnya terganggu (Kanisius. 1992; 22). Menurut Soetjipta (1993; 71), Air memiliki beberapa sifat termal yang unik, sehingga perubahan suhu dalam air berjalan lebih lambat dari pada udara. Selanjutnya Soetjipta menambahkan bahwa walaupun suhu kurang mudah berubah di dalam air daripada di udara, namun suhu merupakan faktor pembatas utama, oleh karena itu mahluk akuatik sering memiliki toleransi yang sempit.
     Ikan merupakan hewan ektotermik yang berarti tidak menghasilkan panas tubuh, sehingga suhu tubuhnya tergantung atau menyesuaikan suhu lingkungan sekelilingnya (Hoole et al, dalam Tunas. 2005; 16). Sebagai hewan air, ikan memiliki beberapa mekanisme fisiologis yang tidak dimiliki oleh hewan darat. Perbedaan habitat menyebabkan perkembangan organ-organ ikan disesuaikan dengan kondisi lingkungan (Yushinta. 2004: 14). Secara kesuluruhan ikan lebih toleran terhadap perubahan suhu air, beberapa spesies mampu hidup pada suhu air mencapai 290C, sedangkan jenis lain dapat hidup pada suhu air yang sangat dingin, akan tetapi kisaran toleransi individual terhadap suhu umumnya terbatas(Sukiya. 2005; 9).
Suhu berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan, mulai dari telur, benih sampai ukuran dewasa. Suhu air akan berpengaruh terhadap proses penetasan telur dan perkembangan telur. Rentang toleransi serta suhu optimum tempat pemeliharaan ikan berbeda untuk setiap jenis/spesies ikan, hingga stadia pertumbuhan yang berbeda. Suhu memberikan dampak sebagai berikut terhadap ikan :
a)    Suhu dapat mempengaruhi aktivitas makan ikan peningkatan suhu
b)    Peningkatan aktivitas metabolisme ikan
c)    Penurunan gas (oksigen) terlarut
d)    Efek pada proses reproduksi ikan
e)    Suhu ekstrim bisa menyebabkan kematian ikan. (Anonim, 2009. SITH ITB)

LANGKAH KERJA
Langkah kerja pada praktikum Pengaruh Penurunan Suhu Terhadap tingkah laku Ikan adalah menyiapkan 1 buah akuarium dengan ikan mas 15 ekor kemudian akuarium diberi air dan ikan dimasukan, akuarium di isi dengan batu es kemudian diamati posisi ikan mas yang berda di permukaan, kolom, dan dasar perairan dihtung setiap penurunan 1°c agar diketahuan pergerakan ikan setelah ada perlakuan penurunan suhu. Setelah diperoleh data, data diubah kedalam bentuk grafik ms. Exel dengan cara membuat table percobaan kemudian diblok dan pilih menu insert lalu kolom akan muncul grafik sesuai data yang kita inginkan.



HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
No
Menit
Permukaan
Kolom
dasar
Oleng
Ket
1
3
1
4
10
1
Pergerakan ikan mulai melambat
2
6
2
6
7
1
3
9
2
5
8
3
4
12
1
6
8
4
5
15
1
5
9
7
6
18
4
3
8
1
7
21
2
3
10
10
Tabel 1 pengaruh penurunan suhu terhadap tingkah laku ikan

Pembahasan
Pada tabel 1 menunjukan bahwa ikan semakin lama waktu penurunan suhu tersebut menyebabkan bertambahnya ikan yang di dasar dan bertambahnya ikan yang oleng, ini dipengaruhi oleh ikan terhadap respon penurunan suhu menyebabkan ikan mengalami Peningkatan aktivitas metabolisme ikan, Penurunan gas (oksigen) terlarut dan terganggunya pada proses reproduksi ikan serta jika penurunan suhu secara ekstrim bisa menyebabkan kematian ikan.
KESIMPULAN
            Kesimpulan dalam praktikum pengaruh penurunan suhu terhadap tingkah laku ikan bahwa suhu sangat berpengaruh terhadap tingkah laku dan kehidupan ikan, jika ikan hidup  tidak sesuai dengan suhu yang diinginkannya besar kemungkinannya ikan tersebut tidak dapat berkembang atau hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Klasifikasi Alat Penangkapan Ikan Indonesia. Balai Besar
Pengembangan Penangkapan Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Darmadi. 2009. Laporan Praktikum Fisiologi Hewan (Operkulum Ikan). Bandung.
Koesbiono, 1980. Biologi Laut. Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor.
Wulangi, K.S., 1993. Prinsip-prinsip fisiologi Hewan Air. Dirjen Pendidikan Tinggi.
Jakarta. 
Diakses pada tanggal  27 April 2013 jam 22.05 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar