ABSTRAK
Senyawa antimikroba adalah senyawa kimia yang dapat
menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroba. Antimikroba dapat dikelompokkan
menjadi antiseptikdan desinfektan. Antiseptik adalah pembunuh mikroba dengan
daya rendah dan biasa digunakanpada kulit, misalnya alkohol dan deterjen.
Desinfektan adalah senyawa kimia yang dapatmembunuh mikroba dan biasa digunakan
untuk membersihkan meja, lantai, dan peralatan.Contoh desinfektan yang
digunakan adalah senyawa klorin, hipoklorit, dan tembaga sulfat. Tujuannya
adalah untuk mengetahui
pengaruh berbagai bahan anti mikroba terhadap viabilitas bakteri dengan
hasil pada ekstrak bawang putih adalah 1cm pada kuadrat IV.
Kata kunci
: Antimikroba, Antiseptik, senyawa klorin, hipoklorit, dan tembaga sulfat.
PENDAHULUAN
Latar belakang
Pada awalnya antibiotika diisolasi dari
mikroorganisme, tetapi sekarang beberapa antibiotika telah didapatkan dari
tanaman tinggi atau binatang (Soekardjo, 1995). Suatu zat antibiotik
kemoterapeutik yang idealnya hendaknya memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
harus mempunyai kemampuan untuk merusak atau menghambat mikroorganisme patogen
spesifik. Makin besar jumlah dan macam mikroorganisme yang dipengaruhi makin
baik. Tidak mengakibatkan berkembangnya bentuk-bentuk resiten parasit. Sehingga
memungkinkan mikroba yang biasanya nonpatogenik atau bentuk-bentuk patogenik
yang semuladikendalikan oleh flora normal, untuk menimbulkan infeksi baru
(Pelczar 1988).
Antibiotika pertama kali ditemukan oleh Alexander
Fleming pada tahun 1929, yangsecara kebetulan menemukan suatu zat antibakteri
yang sangat efektif yaitu penisilin. Penisilin ini pertama kali dipakai dalam
ilmu kedokteran tahun 1939 oleh Chain dan Florey. antbiotik ialah suatu bahan
kiia yang dikeluarkan oleh jasadrenik/hasil sintetis semi-sintetis yang
mempunyai struktur yang sama dan zat ini dapatmerintangi/memusnahkan jasad
renik lainnya (Widjajanti, 1996). Antibiotik yang efektif bagi banyak spesies
bakteri, baik kokus, basil maupun spiril,dikatakan mempunyai spektrum luas.
Sebaliknya, suatu antibotik yang hanya efektif untuk spesies tertentu, disebut
antibiotik yang spektrumnya sempit. Penisilin hanya efektif untuk memberantas
terutama jenis kokus, oleh karena itu penisilin dikatakan mempunyai spektrum
yang sempit. Tetrasiclin efektif bagi kokus, basil dan jenis spiril tertentu.
Oleh karena itutetrasiclin dikatakan mempunyai spectrum luas (Dwidjoseputro,
2003). Burahol (Stelechocarpus burahol) termasuk keluarga Annonaceae.
Kebanyakan suku ini mengandung senyawa sitotoksik, antimikroba, dan juga
sebagai insektisidz (Kusmiyati 2005). Jenis bahan kimia pembersih dan sanitiser
yang digunakan dalam industri pangan harussesuai persyaratan yang ditetapkan.
Bahan kimia harus mampu mengendalikan pertumbuhan bakteri (antimikroba).
Antibiotika pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1929,
yangsecara kebetulan menemukan suatu zat antibakteri yang sangat efektif yaitu
penisilin. Penisilin ini pertama kali dipakai dalam ilmu kedokteran tahun 1939
oleh Chain dan Florey. Sebagianbesar dari antibiotika rumus kimianya telah
diketahui dan beberapa di antaranya dapat dibuatsecara sintesis.
Definisi dari senyawa antimikroba adalah senyawa
kimia yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroba. Antimikroba
dapat dikelompokkan menjadi antiseptikdan desinfektan. Antiseptik adalah
pembunuh mikroba dengan daya rendah dan biasa digunakanpada kulit, misalnya
alkohol dan deterjen. Desinfektan adalah senyawa kimia yang dapatmembunuh
mikroba dan biasa digunakan untuk membersihkan meja, lantai, dan
peralatan.Contoh desinfektan yang digunakan adalah senyawa klorin, hipoklorit,
dan tembaga sulfat.
Bahan kimia yang umum digunakan sebagai pembersih
atau sanitiser dalam industrypangan biasanya mengandung klorin sebagai bahan
aktifnya. Bahan kimia yang dapat digunakanuntuk menghambat pertumbuhan mikroba
disebut bahan pengawet (preservatif) (Afrianto, 2008).Asam benzoat adalah zat
pengawet yang sering dipergunakan dalam saos dan sambal. Asambenzoat disebut
juga senyawa antimikroba karena tujuan penggunaan zat pengawet ini dalamkedua
makanan tersebut untuk mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri terutama untuk
makanan yang telah dibuka dari kemasannya (Lutfi, 2004).
Tujuan
Adapun
tujuan dari praktikum Uji aktifitas bahan anti
mikroba adalah Mengetahui pengaruh berbagai bahan anti mikroba terhadap
viabilitas bakteri.
METODOLOGI
Waktu dan tempat
Praktikum Uji aktifitas bahan anti mikroba ini
dilaksanakan pada hari Jumat
tanggal 10 Mei 2013 pukul 15:30 WIB
di laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan jurusan Perikanan Fakultas
Pertanian Unipersitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum Uji aktifitas bahan anti mikroba
yaitu sprider, pipet mikron, cawan petri, bunsen. Sedangkan bahan yang
digunakan adalah larfis, ekstrak
bawang putih, alkohol 70%, kertas saring, dan media TCA.
Prosedur
kerja
Prosedur
kerja pada praktikum Uji aktifitas bahan anti mikroba
ini adalah yang
pertama ambil 1ml biakan bakteri, kemudian simpan pada
median TCA dan rata
kan dengan batang penyebar,
selanjutnya panaskan pinset dan ambil kertas saring, lalu celupkan ke dalam larfis, kemudian simpan pada media
agar bagian tengah dan panaskan
pinset lagi lalu ambil kertas
saring kemudian celupkan kedalam extrak
kencur yang sudah di campur larfis
lalu simpan pada kuadran 2, 3, 4,
dan langkah terakhir tutup
media dan simpan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Kelompok Bahan Anti Mikroba Gambar Diameter Kuadran
























Tabel
1 hasil uji aktifitas bahan anti mikroba
Pembahasan
Bahan
antimikroba berfungsi untuk mematikan, merusak, menghambat pertumbuhan dari
mikroba. Antimikroba bekerja dengan cara merusak dinding sel atau merusak
protein dari mikroba sehingga mikroba tersebut mati. Bahan antimikroba bekerja
dengan beberapa mekanisme yaitu membunuh dirinya sendiri, mempertahankan
hidupnya, dan melawan bakteri lain (Widjajanti 1996).
Perlakuan
aseptik ialah perlakuan yang bertujuan terbebas dari mikroorganisme.
Aseptik diimbangi dengan sterilisasi yang merupakan upaya untuk menghilangkan
kontamina mikroorganisme yang menempel pada alat atau bahan yang akan
dipergunakan untuk analisa selanjutnya (Jati 2007).
Proses
sterilisasi sangat penting dibutuhkan sebelum memulai maupun mengakhiri sebuah
pekerjaan di laboratorium. Alkohol 70% yang disemprotkan pada tangan dan meja,
bahkan tangan pun sebelumnya harus dicuci dengan sabun terlebih dahulu. Hal
tersebut berfungsi untuk membunuh mikroorganisme yang tak diinginkan agar
mendapatkan pengukuran yang akurat. Proses pemindahan mikroba secara
aseptic sangat membutuhkan ketelitian yang tinggi. Jika tidak, kesalahan dalam
teknik sedikit saja akan mempengaruhi semua hasil pengamatan. Oleh karena itu,
dalam melakukan pemindahan mikroba dari media yang lama, menuju media yang baru
harus mengetahui teknik dan menjaga kesterilan bahan maupun alat yang digunakan (Dwijoseputro
2003).
Data
dan hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada kulit manggis
0,8 cm, kencur 0,8 cm, lengkuas 0,9 cm, jahe 0,7 cm, bawang putih 1 cm, alkohol 96 % 0,7 cm.
Hasil yang paling banyak ditemukan pada kelompok 5.
KESIMPULAN
Kesimpulan
dari praktikum kali ini adalah Senyawa
antimikroba adalah senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan atau
membunuh mikroba. Antimikroba dapat dikelompokkan menjadi antiseptikdan
desinfektan. Antiseptik adalah pembunuh mikroba dengan daya rendah dan biasa
digunakanpada kulit, misalnya alkohol dan deterjen. Desinfektan adalah senyawa
kimia yang dapatmembunuh mikroba dan biasa digunakan untuk membersihkan meja,
lantai, dan peralatan. Contoh desinfektan yang digunakan adalah senyawa klorin,
hipoklorit, dan tembaga sulfat.
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, Eddy. 2008, Pengawasan
Mutu Bahan/Produk Pangan. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Dwidjoseputro, 2003. Dasar-Dasar
Mikrobiologi. Jakarta:Djambatan.
Kusmiyati, Evi, 2005, Potensi
Burahol Sebagai Komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu Yang
Terancam Punah,
Info Hasil Hutan : Volume
11.No.1
Lutfi, Ahmad, 2004, Kimia
Lingkungan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Pelczar, 1988. Dasar-Dasar
Mikrobiologi 2. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar