ABSTRAK
Pewarnaan
Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies
bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif dan gram negatif,
berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka untuk membedakan antara
pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumonia dengan menggunakan bahan cristal violet, lugol iodin, alkohol 96% dan safranin dengan cara ini kita bisa membedakan
antara gram positif dan gram negative. Adapun tujuan dari praktikum Pewarnaan Gram
adalah
mengetahui tata cara pewarnaan gram pada bakteri dan juga mengetahui bentuk,
penataan dan jenis gram pada bakteri sampel dan data yang dihasilkan pewarnaan gram positif
atau pewarnaan akhir berwarna ungu pada bakteri insang diamati pada mikroskop
terdapat bakteri berbentuk basil dan coccus.
Kata kunci
: cristal violet, lugol iodin, alkohol 96% dan safranin
PENDAHULUAN
Latar belakang
Pewarnaan Gram atau metode Gram
adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua
kelompok besar, yakni gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia
dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya,
ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan teknik ini
pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella
pneumoniae. Bakteri Gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat
warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan
mempertahankan zat warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol,
sementara bakteri gram negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna
penimbal (counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua
bakteri gram negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini
berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan
struktur dinding sel mereka.
a. Bakteri Gram Negatif
Bakteri gram negative adalah bakteri
yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram.
Bakteri gram positif akan mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan
alcohol, sementara bakteri gram negative tidak.
b. Bakteri Gram Positif
Bakteri gram positif adalah bakteri
yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri
jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri
gram negative akan berwarna merah muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua
jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel
bakteri (Aditya,2010)
Bakteri gram negatif memiliki 3
lapisan dinding sel. Lapisan terluar yaitu lipoposakarida (lipid) kemungkinan
tercuci oleh alkohol, sehingga pada saat diwarnai dengan safranin akan berwarna
merah. Bakteri gram positif memiliki selapis dinding sel berupa peptidoglikan
yang tebal. Setelah pewarnaan dengan kristal violet, pori-pori dinding sel
menyempit akibat dekolorisasi oleh alkohol sehingga dinding sel tetap menahan
warna biru (Fitria, 2009).
Sel bakteri gram positif mungkin
akan tampak merah jika waktu dekolorisasi terlalu lama. Sedangkan bakteri gram
negatif akan tampak ungu bila waktu dekolorisasi terlalu pendek (Fitria, 2009).
Pewarnaan tahan asam yang umum digunakan adalah pewarnaan Zieh – Neelson dengan
pewarna utama karbol fuksin dengan pemanasan dan pewarna tandingan metilen blue
Loeffler. Perlakuan panas tersebut diganti dengan penggunaan pembasah yaitu
suatu deterjen untuk mengurangi tegangan permukaan lemak, untuk menjamin
penetrasi. Pewarna yang mengandung pembasah ini disebut pewarna Kinyoun
(Purwoko, 2010).
Sekali sitoplasma terwarnai, maka
sel-sel organisme seperti mikobakteri menahan zat warna tersebut dengan erat,
artinya tidak terpucatkan sekalipun oleh zat yang bersifat keras seperti asam
alkohol (yaitu 3% HCL dalam etanol 95%). Alkohol asam ini merupakan pemucat
yang sangat intensif dan jangan dikelirukan dengan alkohol-aseton yang banyak
digunakan dalam prosedur pewarnaan Gram. Kondisi pewarnaan ini, organisme yang
dapat menahan zat warna itu dikatakan tahan asam dan tampak merah. Bakteri
biasa yang dindingnya tidak bersifat terlampau lipoidal, pewarna karbol fuksin
yang mewarnai sel dapat dengan mudah dipucatkan oleh alkohol-asam dan karenanya
dikatakan tak tahan asam. Tercucinya karbol fuksin dapat diperagakan oleh
terserapnya pewarna tandingan biru metilen oleh sel, sehingga bakteri tersebut
tampak biru (Hadioetomo, 1993).
Pewarnaan Ziehl Neelsen. Larutan
carbol fuchsin 0,3% dituang pada seluruh permukaan sediaan, kemudian dipanaskan
diatas nyala api sampai keluar asap tetapi tidak sampai mendidih atau kering
selama 5 menit. Sediaan kemudian dibiarkan dingin selama 5-7 menit lalu
kelebihan zat warna dibuang dan dicuci dengan air yang mengalir perlahan.
Setelah itu larutan asam alkohol 3% (hydrochloric acid-ethanol) dituang pada
sediaan dan dibiarkan 2-4 menit kemudian dicuci dengan air mengalir selama 1-3
menit, kelebihan larutan dibuang. Larutan methylene blue 0,1% dituang sampai
menutup seluruh permukaan, dibiarkan 1 menit lalu larutan dibuang dan dicuci
dengan air mengalir (Karuniawati, 2005).
Tujuan
Adapun
tujuan dari praktikum Pewarnaan
Gram adalah mengetahui tata
cara pewarnaan gram pada bakteri dan juga mengetahui bentuk, penataan dan jenis
gram pada bakteri sampel.
METODOLOGI
Waktu dan tempat
Praktikum Pewarnaan Gram ini dilaksanakan
pada hari Jumat
tanggal 3 Mei 2013 pukul 15:30 WIB
di laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan jurusan Perikanan Fakultas
Pertanian Unipersitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam
praktikum Pewarnaan
Gram yaitu kaca objek, kawat ose,
botol semprot, mikroskop dan tisue. Sedangkan bahan yang digunakan adalah
cristal violet, lugol iodin, alkohol 96% dan safranin.
Prosedur
kerja
Prosedur
kerja pada praktikum Pewarnaan
Gram adalah pertama siapkan alat
dan bahan kemudian
langkah selanjutnya ambil
bakteri yang sudah dikultur lalu ambil sedikit dengan
jarum ose kemudian letakan
pada kaca preparate lalu teteskan 2-3
tetes cristal violet dan diamkan
selama 30 detik lalu bilaskan
dengan air. Langkah selanjutnya keringkan
dengan tisu kemudian teteskan 2-3 tetes lugol iodine setelah itu diamkan selama satu menit lalu bilas dengan air dan
keringkan. Langkah selanjutnya teteskan
2-3 tetes alkohol 96 % kemudian diamkan
selama 30 detik lalu bilas
dengan air dan keringkan. Langkah
selanjutnya teteskan 2-3 tetes safranin kemudian keringkan selama satu
menit lalu bilas dengan air dan
keringkan. Langkah terakhir adalah
dengan pengamatan pada mikroskop.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Kelompok bentuk penataan gambar sampel
Kelompok
I basil mono usus


Beraturan mono usus
(negative)
![]() |
Kelompok
III coccus mono daging
![]() |
|
![]() |
Kelompok
IV basil mono daging


![]() |
Kelompok
VI basil mono insang

Tabel
1 hasil pengamatan pewarnaan gram
Pembahasan
Pada praktikum pewarnaan gram,
diambil sampel dari bakteri yang terdapat pada biakan murni. Pewarnaan ini bertujuan untuk mengetahui
apakah bakteri tersebut tergolong bakteri gram positif atau bakteri gram
negative. Bakteri gram positif adalah bakteri yang dapat mempertahankan warna
reagen utamanya yaitu kristal violet yang berwarna ungu. Sedangkan gram
negative adalah bakteri yang akan kehilangan warna ungu dari kristal violet
setelah dibilas dengan air.
Hasil
pada pewarnaan gram bakteri pada kelompok lima
diperoleh bahwa mendapat pewarnaan gram positif atau pewarnaan akhir
berwarna ungu pada bakteri insang diamati pada mikroskop terdapat bakteri berbentuk
basil dan coccus.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari
praktikum kali ini adalah bakteri gram positif ialah yang dapat mempertahankan warna
kristal violet dan bentuk bakterinya berbentuk basil dan cocus. Pada penyataan bakteri
semua kelompok adalah mono pada semua sampel yang diteliti.
DAFTAR
PUSTAKA
Bailey
and Scott’s. 2007. Diagnostic Microbiology 12th edition. Mosby Elsevier :
Houston.
Entjang I. 2003. Mikrobiologi
dan Parasitologi Untuk Akademi Keperawatan. Jakarta : PT. Citra Aditya
Bakti
Iud W. 2008. Teknik dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi. Malang
: UMM Press
Jawetz,
Melnick, Adelberg. 2008. Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Pelezar,chan.
2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press: Jakarta
http://organisasi.org/definisi-pengertian-bakteri-ciri-ciri-dan-peranan-bakteri-bagi
kehidupan-manusia, Diakses pada 8 Mei 2013 pada pukul 21.17 WIB.
kehidupan-manusia, Diakses pada 8 Mei 2013 pada pukul 21.17 WIB.
Diakses
pada 8 Mei 2013 pada pukul 21.17 WIB.