NIM
: 4443112081
PROFIL MENEGAK SUHU DAN LAPISAN
TERMOKLIN
PENDAHULUAN
Suhu adalah ukuran energi gerakan molekul. Di samudera,
suhu bervariasi secara horizontal sesuai garis lintang dan juga secara vertikal
sesuai dengan kedalaman. Suhu merupakan salah satu faktor yang penting dalam
mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme. Proses kehidupan yang vital
yang secara kolektif disebut metabolisme, hanya berfungsi didalam kisaran suhu
yang relative sempit biasanya antara 0-40°C, meskipun demikian bebarapa
beberapa ganggang hijau biru mampu mentolerir suhu sampai 85°C. Selain
itu, suhu juga sangat penting bagi kehidupan organisme di perairan, karena suhu
mempengaruhi baik aktivitas maupun perkembangbiakan dari organisme tersebut.
Oleh karena itu, tidak heran jika banyak dijumpai bermacam-macam jenis ikan
yang terdapat di berbagai tempat di dunia yang mempunyai toleransi tertentu
terhadap suhu. Ada yang mempunyai toleransi yang besar terhadap perubahan suhu,
disebut bersifat euryterm. Sebaliknya ada pula yang toleransinya kecil, disebut
bersifat stenoterm. Sebagai contoh ikan di daerah sub-tropis dan kutub mampu
mentolerir suhu yang rendah, sedangkan ikan di daerah tropis menyukai suhu yang
hangat. Suhu optimum dibutuhkan oleh ikan untuk pertumbuhannya. Ikan yang
berada pada suhu yang cocok, memiliki selera makan yang lebih baik
Terdapat pula zona peralihan antara daerah-daerah ini,
tetapi tidak mutlak karena pembatasannya dapat agak berubah sesuai dengan musim.
Organisme perairan seperti ikan maupun udang mampu hidup baik pada kisaran suhu
20-30°C. Perubahan suhu di bawah 20°C atau di atas 30°C menyebabkan ikan
mengalami stres yang biasanya diikuti oleh menurunnya daya cerna (Trubus Edisi
425, 2005). Oksigen terlarut pada air yang
ideal adalah 5-7 ppm. Jika kurang dari itu maka resiko kematian dari ikan akan
semakin tinggi. Namun tidak semuanya seperti itu, ada juga beberapa ikan yang
mampu hidup suhu yang sangat ekstrim. Dari data satelit NOAA, contoh jenis ikan
yang hidup pada suhu optimum 20-30°C adalah jenis ikan ikan pelagis. Karena
keberadaan beberapa ikan pelagis pada suatu perairan sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor oseanografi. Faktor oseanografis yang dominan adalah suhu
perairan. Hal ini dsebabkan karena pada umumnya setiap spesies ikan akan
memilih suhu yang sesuai dengan lingkungannya untuk makan, memijah dan
aktivitas lainnya. Seperti misalnya di daerah barat Sumatera, musim ikan
cakalang di Perairan Siberut puncaknya pada musim timur dimana SPL 24-26°C,
Perairan Sipora 25-27°C, Perairan Pagai Selatan 21-23°C.
Menurut Laevastu dan Hela (1970), pengaruh suhu terhadap
ikan adalah dalam proses metabolisme, seperti pertumbuhan dan pengambilan
makanan, aktivitas tubuh, seperti kecepatan renang, serta dalam rangsangan
syaraf. Pengaruh suhu air pada tingkah laku ikan paling jelas terlihat selama
pemijahan. Suhu air laut dapat mempercepat atau memperlambat mulainya pemijahan
pada beberapa jenis ikan. Suhu air dan arus selama dan setelah pemijahan adalah
faktor-faktor yang paling penting yang menentukan “kekuatan keturunan” dan daya
tahan larva pada spesies-spesies ikan yang paling penting secara komersil. Suhu
ekstrim pada daerah pemijahan (spawning ground) selama musim pemijahan dapat
memaksa ikan untuk memijah di daerah lain daripada di daerah tersebut.
Suhu berpengaruh terhadap kelangsungan
hidup ikan, mulai dari telur, benih sampai ukuran dewasa. Suhu air akan
berpengaruh terhadap proses penetasan telur dan perkembangan telur. Rentang
toleransi serta suhu optimum tempat pemeliharaan ikan berbeda untuk setiap
jenis/spesies ikan, hingga stadia pertumbuhan yang berbeda. Suhu memberikan
dampak sebagai berikut terhadap ikan ;
suhu dapat mempengaruhi aktivitas makan
ikan peningkatan suhu, peningkatan aktivitas metabolisme ikan,
penurunan gas
(oksigen) terlarut, efek pada proses reproduksi ikan,
suhu ekstrim
bisa menyebabkan kematian ikan. (Anonim, 2009. SITH ITB).
Lapisan Thermocline (termoklin) adalah lapisan yang membagi 2 massa air di perairan, lapisan
ini merupakan lapisan pembatas antara air yang berada di permukaan dan yang
berada di bawahnya, pada umumnya lapisan ini memiliki flukstuasi suhu yang
sangat tajam dibandingkan dengan lapisan air lainnya .
LANGKAH KERJA
Langkah
kerja yang harus di lakukan atau yang harus dipersiapkan yaitu pertama
persiapkan terlebih dahulu laptop dan hidupkan, kemudian buka ODV 4 yang sudah
terinstal, lalu klik file kemudian pilih New selanjutnya di Create New
Collection, lalu tulis nama file yang akan kita buat, kemudian muncul Creating
Collection pilih yang paling bawah yaitu Word Ocean Database kemudian Oke, lalu
pada Select Template File tulis nama yang tadi kita buat kemudian Oke, sesudah
muncul gambar kemudian perkecil gambar sampai 2 kali percobaan, kemudian klik
View lalu layout template kemudian pilih 1 STATION Window kemudian klik,
kemudian pilih Temperature lalu klik di daerah yang hendak kita amati.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
3.2.
pembahasan
Gambar
1 menunjukan bahwa pada stasiun 1 yang berwarna biru terjadi penurunan suhu
seiring dengan bertambahnya kedalaman. Suhu permukaannya sebesar 26.64ºc dan
terus berkurang hingga 12.59°c pada kedalaman 261 m. lapisan termoklin terjadi
pada kedalaman 41-170 m dimana terjadi penurunan suhu yang drastis dari 25.05°c
menjadi 18.00°c . Ini membuktikan bahwa suhu diperairan semakin dalam semakin
menurun.
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah dibahas
dapat disimpulkan bahwa untuk
lapisan termoklin yaitu pada kedalaman 41-170 m dengan suhu permukaan 26.64ºc.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. Teknologi
Pengelolaan Kualitas Air Kualitas Air Dan Pengukurannya.
Anonim 2. 2008. Media Budi
Daya Ikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar