FUNGSI DAN MANFAAT HUTAN MANGROVE
Secara garis
besar fungsi hutan mangrove dapat dikelompokkan menjadi :
1. Fungsi
Fisik
- Menjaga
garis pantai
- Mempercepat
pembentukan lahan baru
- Sebagai
pelindung terhadap gelombang dan arus
- Sebagai
pelindung tepi sungai atau pantai
- Mendaur
ulang unsur-unsur hara penting
2. Fungsi
Biologi -Nursery ground, feeding ground, spawning ground, bagi berbagai spesies
udang, ikan, dan lainnya -Habitat berbagai kehidupan liar
3. Fungsi
Ekonomi
- Akuakultur
- Rekreasi
- Penghasil
kayu
Turner
(1975) menyatakan bahwa disamping fungsi hutan mangrove sebagai ‘waste land’
juga berfungsi sebagai kesatuan fungsi dari ekosistem estuari yang bersifat:
- Sebagai
daerah yang menyediakan habitat untuk ikan dan udang muda serta biota air
lainnya dalam suatu daerah dangkal yang kaya akan makanan dengan predator
yang sangat jarang.
- Sebagai
tumbuhan halofita, mangrove merupakan pusat penghisapan zat-zat hara dari
dalam tanah, memberikan bahan organik pada ekosistem perairan. Merupakan
proses yang penting dimana tumbuhan menjadi seimbang dengan tekanan garam
di akar dan mengeluarkannya.
- Hutan
mangrove sebagai penghasil detritus atau bahan organik dalam jumlah yang
besar dan bermanfaat bag! mikroba dan dapat langsung dimakan oleh biota
yang lebih tinggi tingkat. Pentingnya ‘detritus food web’ ini diakui oleh
para ahli dan sangat berguna dilingkungannya. Detritus mangrove menunjang
populasi ikan setelah terbawa arus sepanjang pantai.
Adapun yang berpendapat bahwa, Ekosistem hutan mangrove memberikan banyak manfaat
baik secara tidak langsung (non economic value) maupun secara langsung
kepada kehidupan manusia (economic vallues). Beberapa manfaat mangrove
antara lain adalah:
- Menumbuhkan
pulau dan menstabilkan pantai.
Salah satu peran dan sekaligus manfaat ekosistem
mangrove, adalah adanya sistem perakaran mangrove yang kompleks dan rapat,
lebat dapat memerangkap sisa-sia bahan organik dan endapan yang terbawa air
laut dari bagian daratan. Proses ini menyebabkan air laut terjaga kebersihannya
dan dengan demikian memelihara kehidupan padang lamun (seagrass) dan
terumbu karang. Karena proses ini maka mangrove seringkali dikatakan pembentuk
daratan karena endapan dan tanah yang ditahannya menumbuhkan perkembangan garis
pantai dari waktu ke waktu. Pertumbuhan mangrove memperluas batas pantai dan
memberikan kesempatan bagi tumbuhan terestrial hidup dan berkembang di wilayah
daratan. Akar pohon mangrove juga menjaga pinggiran pantai dari bahaya erosi.
Buah vivipar yang dapat berkelana terbawa air hingga menetap di dasar yang
dangkal dapat berkembang dan menjadi kumpulan mangrove di habitat yang baru.
Dalam kurun waktu yang panjang habitat baru ini dapat meluas menjadi pulau
sendiri.
- Menjernihkan
air.
Akar pernafasan (akar pasak) dari api-api dan tancang
bukan hanya berfungsi untuk pernafasan tanaman saja, tetapi berperan juga dalam
menangkap endapan dan bisa membersihkan kandungan zat-zat kimia dari air yang
datang dari daratan dan mengalir ke laut. Air sungai yang mengalir dari daratan
seringkali membawa zat-zat kimia atau polutan. Bila air sungai melewati akar-akar
pasak pohon api-api, zat-zat kimia tersebut dapat dilepaskan dan air yang terus
mengalir ke laut menjadi bersih. Banyak penduduk melihat daerah ini sebagai
lahan marginal yang tidak berguna sehingga menimbunnya dengan tanah agar lebih
produktif. Hal ini sangat merugikan karena dapat menutup akar pernafasan dan
menyebabkan pohon mati.
- Mengawali
rantai makanan.
Daun mangrove yang jatuh dan masuk ke dalam air.
Setelah mencapai dasar teruraikan oleh mikro organisme (bakteri dan jamur).
Hasil penguraian ini merupakan makanan bagi larva dan hewan kecil air yang pada
gilirannya menjadi mangsa hewan yang lebih besar serta hewan darat yang
bermukim atau berkunjung di habitat mangrove.
- Melindungi
dan memberi nutrisi.
Akar tongkat pohon mangrove memberi zat makanan dan
menjadi daerah nursery bagi hewan ikan dan invertebrata yang hidup di
sekitarnya. Ikan dan udang yang ditangkap di laut dan di daerah terumbu karang
sebelum dewasa memerlukan perlindungan dari predator dan suplai nutrisi yang
cukup di daerah mangrove ini. Berbagai jenis hewan darat berlindung atau
singgah bertengger dan mencari makan di habitat mangrove.
- Manfaat
bagi manusia.
Masyarakat daerah pantai umumnya mengetahui bahwa
hutan mangrove sangat berguna dan dapat dimanfaatkan dalam berbagai cara untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Pohon mangrove adalah pohon berkayu yang kuat dan
berdaun lebat. Mulai dari bagian akar, kulit kayu, batang pohon, daun dan
bunganya semua dapat dimanfaatkan manusia. Beberapa kegunaan pohon mangrove
yang langsung dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain adalah:
- Tempat
tambat kapal.
Daerah teluk yang terlidung seringkali dijadikan
tempat berlabuh dan bertambatnya perahu. Dalam keadaan cuaca buruk pohon
mangrove dapat dijadikan perlindungan dengan bagi perahu dan kapal dengan
mengikatkannya pada batang pohon mangrove. Perlu diperhatikan agar cara tambat
semacam ini tidak dijadikan kebiasaan karena dapat merusak batang pohon
mangrove yang bersangkutan.
- Obat-obatan.
Kulit batang pohonnya dapat dipakai untuk bahan pengawet
dan obat-obatan. Macam-macam obat dapat dihasilkan dari tanaman
mangrove. Campuran kulit batang beberapa species mangrove tertentu dapat
dijadikan obat penyakit gatal atau peradangan pada kulit. Secara tradisional
tanaman mangrove dipakai sebagai obat penawar gigitan ular, rematik, gangguan
alat pencernaan dan lain-lain. Getah sejenis pohon yang berasosiasi dengan
mangrove (blind-your-eye mangrove) atau Excoecaria agallocha dapat
menyebabkan kebutaan sementara bila kena mata, akan tetapi cairan getah ini
mengandung cairan kimia yang dapat berguna untuk mengobati sakit akibat
sengatan hewan laut. Air buah dan kulit akar mangrove muda dapat dipakai
mengusir nyamuk. Air buah tancang dapat dipakai sebagai pembersih mata. Kulit
pohon tancang digunakan secara tradisional sebagai obat sakit perut dan
menurunkan panas. Di Kambodia bahan ini dipakai sebagai penawar racun ikan,
buah tancang dapat membersihkan mata, obat sakit kulit dan di India dipakai
menghentikan pendarahan. Daun mangrove bila di masukkan dalam air bisa dipakai
dalam penangkapan ikan sebagai bahan pembius yang memabukkan ikan (stupefied).
- Pengawet.
Buah pohon tancang dapat dijadikan bahan pewarna dan
pengawet kain dan jaring dengan merendam dalam air rebusan buah tancang
tersebut. Selain mengawetkan hasilnya juga pewarnaan menjadi coklat-merah
sampai coklat tua, tergantung pekat dan lamanya merendam bahan. Pewarnaan ini
banyak dipakai untuk produksi batik, untuk memperoleh pewarnaan jingga-coklat.
Air rebusan kulit pohon tingi dipakai untuk mengawetkan bahan jaring payang
oleh nelayan di daerah Labuhan, Banten.
- Pakan
dan makanan.
Daunnya banyak mengandung protein. Daun muda pohon
api-api dapat dimakan sebagai sayur atau lalapan. Daun-daun ini dapat dijadikan
tambahan untuk pakan ternak. Bunga mangrove jenis api-api mengandung banyak
nectar atau cairan yang oleh tawon dapat dikonversi menjadi madu yang
berkualitas tinggi. Buahnya pahit tetapi bila memasaknya hatihati dapat pula
dimakan. .
- Bahan mangrove dan bangunan.
Batang pohon mangrove banyak dijadikan bahan bakar baik
sebagai kayu bakar atau dibuat dalam bentuk arang untuk kebutuhan rumah tangga
dan industri kecil. Batang pohonnya berguna sebagai bahan bangunan. Bila
pohon mangrove mencapai umur dan ukuran batang yang cukup tinggi, dapat dijadikan
tiang utama atau lunas kapal layar dan dapat digunakan untuk balok konstruksi
rumah tinggal. Batang kayunya yang kuat dan tahan air dipakai untuk bahan
bangunan dan cerocok penguat tanah. Batang jenis tancang yang besar dan keras
dapat dijadikan pilar, pile, tiang telepon atau bantalan jalan kereta api. Bagi
nelayan kayu mangrove bisa juga untuk joran pancing. Kulit pohonnya dapat
dibuat tali atau bahan jaring.
Beberapa manfaat dan fungsi hutan mangrove dapat
dikelompokan sebagai berikut:
A. Manfaat / Fungsi Fisik :
- Menjaga agar garis pantai tetap stabil
- Melindungi pantai dan sungai dari bahaya erosi
dan abrasi.
- Menahan badai/angin kencang dari laut
- Menahan hasil proses penimbunan lumpur, sehingga
memungkinkan terbentuknya lahan baru.
- Menjadi wilayah penyangga, serta berfungsi
menyaring air laut menjadi air daratan yang tawar
- 6. Mengolah limbah beracun, penghasil O2 dan penyerap CO2.
B. Manfaat / Fungsi Biologis :
- Menghasilkan bahan pelapukan yang menjadi sumber
makanan penting bagi plankton, sehingga penting pula bagi keberlanjutan
rantai makanan.
- Tempat memijah dan berkembang biaknya ikan-ikan,
kerang, kepiting dan udang.
- Tempat berlindung, bersarang dan berkembang biak
dari burung dan satwa lain.
- Sumber plasma nutfah & sumber genetik.
- Merupakan habitat alami bagi berbagai jenis biota.
C. Manfaat / Fungsi Ekonomis :
- Penghasil kayu : bakar, arang, bahan bangunan.
- Penghasil bahan baku industri : pulp, tanin,
kertas, tekstil, makanan, obat-obatan, kosmetik, dll
- Penghasil bibit ikan, nener, kerang, kepiting,
bandeng melalui pola tambak silvofishery
- Tempat wisata, penelitian & pendidik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar