BAB
1
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Posisi mahasiswa perikanan sebagai
mahasiswa yang berlingkup di bidang ilmu pengetahuan tentang penerapan ilmu
yang di harapkan mampu memahami bukan hanya tentang hewan vertebrata melainkan
juga tentang avertebrata perairan berserta aspek kehidupannya, Vertebrata
adalah istilah untuk hewan yang bertulang belakang, sedangkan avertebrata
adalah istilah untuk hewan yang tidak bertulang belakang. Hewan avertebrata
terdiri dari 2 golongan, yaitu protozoa dan
metazoa. Protozoa adalah hewan bersel
satu, sedangkan metazoan adalah hewan bersel banyak. Metazoa yang selnya tidak
berdinding sel dan tidak berklorofil digolongkan dalam kingdom Animalia,
meliputi : Porifera, coelenterata, ctenophore, plathyhelminthes,
nemathelminthes, annelid, mollusca, arthropoda, echinodermata, dan chordata.
Orientasi praktikum avertebrata
perairan dimaksudkan sebagai salah satu disiplin ilmu yang mempelajari aspek
dalam bidang perikanan.Terkait dengan praktikum avertebrata perairan yang
dilaksanakan di labotarium TPH Perikanan yang sangat memberikan pengetahuan
baru mengenai hewan – hewan avertbrata perairan dimana para praktikan bisa
melihat, meraba, dan menggambarkan secara langsung dari preparat yang ada
dilabotarium.
I.2
Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya
praktikum avertebrata perairan ini agar mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri,
siklus hidup, anatomi avertebrata perairan dan manfaatnya dalam kehidupan.
Laporan ini juga di susun untuk memenuhi tugas akhir praktikum avertebrata
perairan.
I.3
Manfaat
Adapun manfaat dilaksanakannya
praktikum avertebrata perairan ini adalah agar mahasiswa dapat menmanfaatkan
hewan – hewan avertebrata perairan untuk konsumsi manusia, untuk pakan ikan
atau hewan laut lainnya, makanan bagi beberapa ikan karnivor, untuk pakan
burung dan mamalia, untuk bahan kerajinan tangan, dan masih banyak lagi
manfaatnya.
BAB
2
FILUM
PROTOZOA
2.1
Morfologi
Ukuran protozoa bervariasi, yaitu
mulai kurang dari 10 mikron dan ada yang mencapai 6 mm, meskipun jarang.
Protozoa bersel tunggal serta mempunyai organisasi sel yang sederhana. Beberapa
jenis protozoa memiliki inti lebih dari satu. Alat geraknya ada yang berupa
kaki semu (pseudopodium), bulu cambuk (flagella), bulu getar (sillia). Beberapa
jenis aa yang bercangkang.
Di perairan, protozoa adalah
penyusun zooplankton. Makanan protozoa meliputi bakteri, jenis protista lain,
atau detritus. Protozoa hidup berkoloni atau soliter. Cara hidupnya ada yang
parasit, saprofit, dan hidup bebas.
2.2
Fisiologi
Membran sel atau membrane plasma
berfungsi melindungi protoplasma. Sitoplasma di bedakan atas ektoplasma (tidak
bergranula) dan endoplasma (bergranula). Inti sel (nucleus) berfungsi mengatur
seluruh kegiatan yang belangsung di dalam sel, vakuola kontraktil berfungsi
sebagai orga ekskresi sisa makanan.Vakuola kontraktil juga menjaga agar tekanan
osmosis sel selalu lebih tinggi dari tekanan osmosis di sekitarnya. Vakuola makanan
berfungsi sebagai alat pencernaan makanan. Makanan yang tidak dicerna akan
dikeluarkan melalui rongga berdenyut.
2.3
Reproduksi
Reproduksi aseksual (vegetative)
pada kebanyakan protozoa adalah dengan membelah diri. Namun, adapula jenis
protozoa tertentu yang bereproduksi secara konjugasi, yaitu perpaduan antara 2
individu yang belum dapat di bedakan jenis kelaminnya.
2.4
Manfaat
Bermanfaat untuk pakan ikan atau
avertebrata lain, ada juga yang hidup pada organism lain yang menguntungkan
organism itu, Ada juga yang dapat befotosintesis sehingga dapat menghasilkan
oksigen dalam air.
2.5 Preparat
Praktikum
2.5.1 Gambar dan
Klasifikasi
a.
Gambar Euglena sp.
Klasifikasi
Kingdom : Protozoa
Phylum :
Euglenozoa
Class : Euglenida
Ordo : Eulenales
Family : Euglenaceae
Genus : Euglena
Spesies : Euglena sp.
b. Gambar Amoeba
sp.
Klasifikasi
Kingdom : Protista
Phylum : Sarcodinata
Class : Labusea
Ordo : Euamoebae
Family : Amoebidae
Genus : Amoeba
Spesies : Amoeba sp.
c. Gambar Tricodina sp.
Klasifikasi
Phylum : Protozoa
Class : Ciliata
Ordo : Peritrichida
Family : Rhichodinidae
Genus : Trichodina
Spesies : Trichodina sp.
d. Gambar Nocticula scintillans
Klasifikasi
Kingdom : Chromaveolata
Phylum : Dinoflagellata
Class : Noctiluclphyceae
Ordo : Noctilucales
Family : Noctilucaceae
Genus : Nocticula
Spesies : Nocticula scintillans
e. Gambar Paramecium sp.
Klasifikasi
Kingdom : Protista
Phylum : Ciliophora
Class : ciliatea
Ordo : Peniculida
Family : Parameaidae
Genus : paramecium
Spesies : Paramecium sp.
2.5.2
Peranan Dalam Perairan
·
Pengurai jasad – jasad
yang yang mati (hewan / tumbuhan),
·
Indikator pencemaran
lingkungan,
·
Sumber penyakit,
·
Penyambung rantai
makanan dari mahluk hidup yang lebih rendah (bakteri) dengan fitoplankton.
BAB
3
FILUM
PORIFERA dan COELENTERATA
Filum
Porifera
3.1
Morfologi
Bentuk tubuh hewan ini
bermacam-macam, ada yang seperti jambangan, piala, terompet, dan ada yang
bercabang-cabang seperti tumbuhan. Tubuhnya melekat pada dasar perairan dan ada
yang berwarna dan ada yang tidak. Pada bagian tengah tubuhnya terdapat ruangan
yang di sebut spongosol yang merupakan saluran air. Pada ujung atas ruang tersebut
terdapat lubang besar yang disebut oskulum.
3.2
Fisiologi
Sistem pencernaan makanan
berlangsung secara intraseluler. Sistem sirkulasi air di bedakan 3 tipe yaitu,
ascon, sycon, leucon. Air dan makanan yang larut di dalamnya di ambil oleh
hewan tersebut masuk melalui lubang ostium, kemudian masuk ke dalam rongga
tubuh. Setelah makanan diserap air yang berlebihan di keluarkan melalui
oskulum. Terdapat sel yang bentuknya khusus (koanosit) yang memiliki nucleus,
vakuola dan flagel pencernaannya intrasel di dalam sel).
3.3
Reproduksi
Berlangsung secara aseksual dan
seksual atau monogoni dan amphigoni. Secara aseksual yaitu pembentukan kuncup
dan pembentukan butir benih yang disebut gemula atau kuncup dalam. Secara
seksual terjadi melalui persatuan sperma dan ovum.
3.4
Manfaat
Spongia dan hipospongia dapat di
gunakan sebagai spons mandi. Zat kimia yang dihasilkan dapat di gunakan untuk
pengobatan kanker.
3.5 Preparat
Praktikum
3.5.1 Gambar dan
Klasifikasi
Gambar Spongia sp.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Porifera
Class : Demospongiae
Ordo : Dictyoceratida
Family : Spongidae
Genus : Spongira
Spesies : Spongia sp.
3.5.2
Peranan dalam Perairan
·
Sebagai pemakan bakteri
dan partikel makanan lainnya di air
·
Lebih banyak
menghasilkan makanan dan oksigen dari yang mereka konsumsi.
·
Sebagai sarana kamuflase bagi beberapa hewan laut.
Filum Coelenterata
3.1
Morfologi
Memiliki satu rongga di tengah
tubuhnya yang berfungsi seperti usus pada hewan tingkat tinggi. Rongga itu disebut
rongga gastrovaskuler. Tubuhnya berbentuk simetri radial dan terdapat tentakel
di sekitar mulut untuk menangkap dan memasukkan makanan ke dalam tubuh.
Tentakel dilengkapi dengan knidoblas yang mengandung racun sengat nematokis.
3.2
Fisiologi
Sistem respirasi dan ekskresi
dilakukan secara difusi. Sistem saraf disebut susunan saraf difus. Makanan nya
antara lain berupa udang-udangan tingkat rendah dan larva insekta. Makanan
tersebut ditangkap dengan tentakel-tentakel nya kemudian dimasukkan ke dalam
mulutnya dan diteruskan kedalam ronga gastrovaskuler.
3.3
Reproduksi
Secara seksual terjadi dengan
pembuahan sel telur oleh spermatozoid. Reproduksi aseksualnya dengan membuat
kuncup yang bentuknya juga menyerupai Hydra dewasa pada sisi samping tubuh, dapat
juga dilepaskan dan tumbuh menjadi individu baru pada tempat yang lain.
3.4
Manfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar